Resensi Buku 'Piano di Kotak Kaca'

Perjuangan Melawan Pahitnya Kehidupan

Judul               : Piano Di Kotak Kaca

Penulis           : Agnes Jessica

Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2007

Tebal              : 378 Halaman

Harga             : Rp42.200

ISBN               : 979-22-2582-X

Tak  selamanya kepahitan hidup berujung pada kepahitan itu pula. Kenyatan itulah yang harus dialami Sheila. Sheila adalah seorang gadis belia yang harus hidup sebatang kara karena di tinggal oleh orang tuanya. Ibunya meninggal karena dibunuh oleh ayahnya sendiri dan sang ayah dipenjara. Sebuah miniatur piano di kotak kaca adalah kenangan terakhir Sheila akan ibunya. Namun, uluran tangan dari saudara angkatnya ternyata membawa kepahitan lain. Hingga pengalaman pahit itu membawanya bertemu dengan seorang pria yang bernama Bram, pria timpang yang tulus membantu Sheila. Bertahun-tahun telah Sheila lewati dengan berbagai kepahitan, hingga suatu saat terungkaplah sebuah kenyataan bahwa sebenarnya ayahnya bukanlah seorang pembunuh. Ibunya yang selama ini disangka telah meninggal ternyata pergi ke Hongkong tanpa sepengetahuan siapapun. Dan kenyataan itu pula yang membawa situasi menjadi membaik.

Cerita ini berakhir dengan kebahagiaan. Sheila akhirnya menikah dengan Bram, pria yang berusia 20 tahun lebih tua dari Sheila. Dan sebuah miniatur piano itu menjadi kenangan dan saksi pahit kehidupan yang pernah Sheila alami.

Cerita dalam novel ini sebenarnya hanyalah sederhana, tetapi penulis mampu menggarapnya dengan baik sehingga dapat menyentuh hati siapapun yang membacanya. Piano di Kotak kaca adalah karyanya yang mengisahkan tentang seorang gadis yang berjuang melawan pahitnya kehidupan hingga akhirnya bertemu dengan pria timpang yang tulus mencintainya. Cerita ini isinya sangat menarik untuk dibaca. Kisah-kisah di dalamnya sangat bagus, ada masalah dan ada juga penyelesaiannya

Masalah yang dimunculkan penulis dalam novel ini tampaknya banyak mengedepankan konflik fisik dan batin. Penulis mengemasnya menggunakan bahasa yang komuniktif  sehingga pembaca mudah memahaminya. Hanya saja pada bagian terakhir, penulis kurang memberi gambaran yang lengkap  tentang kejadian yang ada. Penulis hanya menggambarkannya secara ilustratif. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa novel ini sangat bagus untuk dibaca.